Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika
konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Kebutuhan harus diaktifkan (activated) terlebih dahulu sebelum ia bisa dikenali
(recognized). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan (need
activation, Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995).
1. Waktu
2. Perubahan
Situasi
3. Pemilikan
Produk
4. Konsumsi
Produk
5. Perbedaan
Individu
6. Pengaruh
Pemasaran
Sumber
Kebutuhan
Pencarian informasi mulai dilakukan
ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli
dan mengkonsumsi suatu produk.
1.
Pencarian Internal, Langkah pertama konsumen akan
berusaha mengingat semua produk dan merek. Konsumen akan mendapatkan beberapa
produk dan merek yang sangat dikenalnya, namun konsumen juga akan mengingat
beberapa produk atau merek tetapi tidak dikenalnya secara baik. langkah kedua
konsumen akan berdokus kepada produk dan merek yang sangat dikenalnya. Ia akan
membagi produk yang dikenalnya tersebut ke dalam tiga kategori. Pertama adalah
kelompok yang dipertimbangkan (consideration set atau enoked set), kedua adalah
kelompok yang tidak berbeda (inert set), ketiga adalah kelompok yang ditolak.
2.
Pencarian eksternal, Konsumen munngkin cukup sampai
pencarian internal jika apa yang dicari telah terpenuhi. Pencarian eksternal
adalah proses pencarian informasi mengenai berbagai produk dan merek, pembelian
maupun konsumsi kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan membaca kemasan,
surat kabar, majalah konsumen, melihat dan mendengar berbagai iklan produk.
Evaluasi
Alternatif Produk
Evaluasi alternatif adalah proses
mengevaluasi pilihan produk dan merk dan memilihnya sesuai dengan yang
diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan
berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Kriteria
evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai
bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria,
keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga
spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Kriteria
Evaluasi
Konsumen sering membuat keputusan
berdasarkan pengaruh atau pada sikap secara keseluruhan terhadap merek atau
untuk meminimalkan usaha atau emosi negatif. kriteria evaluasi biasanya fitur
produk atau atribut yang terkait dengan baik manfaat yang diinginkan oleh
pelanggan atau biaya yang harus mereka keluarkan. Jenis kriteria evaluatif
digunakan dalam keputusan bervariasi dari segi biaya nyata dan kinerja untuk
faktor intangible seperti gaya, rasa, prestise, perasaan yang dihasilkan, dan
citra merek. Pemasar harus memahami kriteria yang digunakan konsumen untuk
mengevaluasi merek mereka.
Seleksi
dan Pembelian Produk
Sebelum
memutuskan pembelian produk konsumen akan menyeleksi produk mana yang akan dia
beli dan yang sesuai dengan kebutuhan maupun keinginannya. Pada proses ini
terdapat beberapa tahapan yaitu:
Pengenalan MAsalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Pasca
Komunikasi Produk
Setelah
pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Jika konsumen merasa puas maka ia akan
menunjukkankemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.
konsumen yang merasa puas cenderung akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai
suatu produk terhadap orang lain. sebaliknya apabila konsumen merasa tidak
puas, maka akan memungkinkan ia melakukan salah satu dari dua tindakan ini
yaitu: membuang produk atau mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin
berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan dengan
mencari informasi yang mungkin memperkuat nilai produk tersebut. Sedangkan
Louden mengungkapkan apabila konsumen mengalami ketidakpuasan ada beberapa
kemungkinan hasil yang negatif akan muncul yaitu:
1. Konsumen akan menunjukkan ketidakpuasannya ucapan
atau komunikasi yang tidak baik.
2. Konsumen mungkin tidak akan membeli lagi produk
tersebut
3. Atau konsumen akan mengeluh
0 komentar:
Posting Komentar