This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 31 Desember 2017

REVITALISASI PERTANIAN

REVITALISASI PERTANIAN adalah kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting sektor pertanian melalui peningkatankinerja sektor pertanian dalam pembangunan nasional dengan tidak mengabaikan  sektor lain.

REVITALISASI PERTANIAN, dimaksudkan untuk menggalang komitmen seluruh stakeholders dan mengubah pradigma masyarakat dalam melihat pertanian,  tidak hanya sekedar penghasil komoditas untuk dikomsumsi

BEBERAPA KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN
  • Kebijakan ekonomi makro yaitu inflasi yang rendah, nilai tukar yang stabil dan suku bunga riil yang positif.
  • Pembangunan infrastruktur pertanian yang berkelanjutan, yang berkaitan dengan rehabilitasi jaringan irigasi dan sarana pertanian lainnya.
  • Kebijakan pembiayaan
  • Kebijakan yang sesuai dengan karakteristik usaha pertanian, perdagangan dan investasi yang menunjang pengembangan agroindustri skala kecil di pedesaan; dan
  • Dukungan pemerintah daerah pada pembangunan pertanian melalui alokasi APBD.

FUNGSI PEMASARAN

PEMASARAN adalah segala usaha yang menimbulkan perpindahanhak atas barang dan jasa. untuk memperlancar perpindahahan arus barang dari produsen ke konsumen diperlukan tindakan dan perlakuan terhadap barang tersebut yang disebut dengan fungsi pemasaran. fungsi pemasaran dapat dikelompokkan dalam fungsi pertukaran,fungsi fisik, dan fungsi fasilitasi.

  • FUNGSI PERTUKARAN; semua tindakan untuk memperlancar proses perpindahan hak atas barang dan jasa.
  • FUNGSI FISIK; semua tindakan atau perlakuan terhadap barang sehingga memperoleh kegunaan tempat dan waktu. 
  • FUNGSI FASILITASI; semua tindakan untuk menunjang kelancaran, pelaksanaan fungsi-fungsi pertukaran dan fungsi fisik.

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

  • ILMU adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala gejala tertentu dibidang seni (KBBI).
  • PERTANIAN adalah sistem pengelolahan sumber daya hayati menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, dan sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya untuk keberlangsungan hidup manusia.
  • PERTANIAN SEBAGAI SENI adalah ilmu pengetahuan dan bisnis tanaman pertanian produksi didefinisikan sebagai seni, ilmu pengetahuan dan bisnis produksi tanaman dan ternak untuk tujuan ekonomi. 
  • ILMU PERTANIAN adalah disiplin ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan cara-cara manusia membudidayakan tanaman, terak, ikan dalam hubungannya dengan aspek fisik, ekonomi, dan sosial kelembagaan dalam pemecahan masalah secara luas. 
  • TUJUAN ILMU PERTANIAN adalah untuk memberi makan populasi dunia sambil mencegah masalah keamanan hayati yang mampu mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini membutuhkan manajemen yang baik terhadap sumber daya alam dan menghargai lingkungan. 
  • RUANG LINGKUP, secara garis besar, ilmu pertanian dibagi menjadi 2 yaitu ilmu teknologi pertanian dan ilmu sosial ekonomi pertanian. Ilmu teknologi pertanian meliputi ilmu iklim, budidaya tanaman, genetika, hama penyakit tanaman. Ilmu sosial ekonomi pertanian meliputi, manajemen usaha tani, ilmu pengelolahan perkebunan, ilmu ekonomi produksi pertanian, pemasaran hasil pertanian, dan sosiologi pedesaan.

Sabtu, 30 Desember 2017

CARA MENGAWINKAN TANAMAN SALAK

 BUNGA SALAK PEREMPUAN

BUNGA SALAK LAKI-LAKI
 
BUNGA SALAK LAKI LAKI DIPOTONG MENJADI 3/4 BAGIAN, LALU DILETAKKAN DIATAS BUNGA SALAK PEREMPUAN
 

BIJI KAKAO

            Kakao merupakan salah satu komoditas pertanian Indonesia yang menjadi andalan perkebunan sangat penting dalam meningkatkan perekononian serta dapat mengembangkan suatu wilayah dengan cara mengoptimalkan agroindustri.
Indonesia memiliki lahan yang luas untuk perkebunan kakao. Dan pada tahun 2007 – 2009 lahan perkebunan kakao terus meningkat. Pada tahun 2007, luas perkebunan kakao di Indonesia mencapai 1.379.279 Ha. Kemudian mengalami pertambahan luas perkebunan sebesar 6,8% sehingga pada tahun 2008 menjadi 1.473.259 Ha. Dan mengalami pertambahan luas perkebunan sebesar 8,1% yang mengakibatkan luas perkebunan menjadi 1.592.982 Ha.
Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi kakao. Perkebunan kakao di Indonesia didominasi oleh perkebunan rakyat yakni perkebunan yang dimiliki masyarakat. Dari segi kualitas, kakao yang dihasilkan perkebunan Indonesia tidak kalah atau setara dengan kakao yang dihasilkan di Ghana. Dan dengan ini akan memberi peluang pasar yang cukup terbuka baik ekspor maupun import.
Meskipun Indonesia memiliki kesetaraan kakao dengan Ghana, Indonesia masih banyak memiliki masalah kompleks seperti produktivitas kebun masih rendah akibat serangan hama. Selain itu juga ada, peningkatan mutu dan belum mengoptimalkan pengembangan produk hilir kakao.
Kendala yang paling utama dalam perbaikan mutu kakao adalah biji kakao yang bermutu rendah dan jelek. Hal itu disebabkan rendahnya mutu biji kakao dan cara pengolahan yang kurang baik, seperti biji kakao yang tidak difermentasi atau proses fermentasi yang kurang sempurna. Dan untuk meningkatkan nilai tambah kakao sekaligus meningkatkan pendapatan petani kakao, dilakukan beberapa strategi penelitian pasca panen.
Fermentasi biji kakao mengakibatkan sifat-sifat cita rasa bubuk coklat berbeda-beda. Asidifikasi biji kakao oleh asam asetat selama fermentasi berlangsung sangat penting untuk pengembangan flavor atau cita rasa.

RESIDU PESTISIDA PADA TANAMAN HORTIKULTURA

      Komoditi pertanian memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan perolehan devisa terutama pada era perdagangan seperti komoditi hortikultura.Hortikultura adalah ilmu dan seni memproduksi, memperbaiki, pemasaran dan menggunakan buah-buahan, sayur-sayuran, dan juga tanaman hias. Permintaan pasar dalam negeri ataupun luar negeri mengalami peningkatan pada sektor komoditi hortikultura terutama pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
      Komoditi hortikultura terutama buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan produk yang rawan akan residu pestisida. Produk hortikultura cenderung mudah rusak, mudah membusuk, memakan tempat dan juga menuntut persyaratan mutu seperti aroma,bentuk,ukuran,dan kesegaran. Pada keadaan tersebut petani terdorong untuk menggunakan pestisida secara berlebihan sehingga berdampak pada rawannya terhadap residu pestisida.
      Pada umumnya petani hortikultura khususnya petani buah-buahan dan sayur-sayuran lebih cenderung menggunakan pestisida berlebihan karena untuk mengamankan produk-produknya. Yang menyebabkan tingginya petani menggunakan pestisida berlebihan adalah karena para petani terlalu takut untuk menerima resiko gagal panen dan kurangnya informasi tentang pestisida yang mereka peroleh.
      Pada bidang pertanian, pestisida merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budidaya pertanian.Residu pestisida pada lingkungan merupakan akibat buruk dari penggunaan atau aplikasi langsung pestisida. Pada komoditi hortikultura pestisida memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Di Indonesia, residu pestisida seperti pada buah-buahan dan sayur-sayuran telah dilaporkan memiliki residu yang telah melampaui batas maksimal 2ppm.
      Keprihatinan kita terhadap dampak residu pestisida terhadap kesehatan manusia menuntut untuk pengelolaan produk hortikultura yang tidak hanya didasarkan pada penampilan visual tetapi harus menyehatkan bagi tubuh manusia. Salah satu cara untuk mengelola produk pertanian adalah dengan cara pengaturan keamanan pangan legal melalui batas maksimum menggunakan pestisida.
     Menurut sudarmo (2007), setelah pestisida diaplikasikan bila bisa bertahan pada bidang sasaran atau pada lingkungan dalam jangka waktu yang relatif lama maka dikatakan persisten. Berdasarkan daerah endemik OPT, kandungan residu pestisida pada tanaman holtikultura pada bagian utara Jawa Barat lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tengah dan selatan (Ardiwinata dkk.,1999). Residu pada produk sayur-sayuran diperkirakan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya. 

GAMBAR PERSAWAHAN DI BANGKALAN,MADURA


PROSES PEMBAJAKAN SAWAH DI KOTA BANGKALAN, MADURA
PROSES PENANAMAN PADI DI KOTA BANGKALAN, MADURA
PROSES PEMBIBITAN PADI KOTA BANGKALAN, MADURA
PROSES IRIGASI SAWAH DI KOTA BANGKALAN, MADURA
 

KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM AGRIBISNIS BUAH SALAK

  • KETERKAITAN SUBSISTEM ON FARM DENGAN SUBSISTEM HULU
Subsistem on farm memiliki keterkaitan yang nyata dengan subsistem hulu, karena subsistem hulu memerlukan subsistem usaha tani (on farm) sebagai pasar produknya dan subsistem on farm memerlukan input dari subsistem hul. jadi pada tanaman salak subsistem hulu memerlukan subsistem on farm untuk mengetahui apa yang akan di produksi (dihasilkan) dan subsistem on farm memerlukan subsistem hulu untuk melancarkan produksinya karena pada subsistem hulu terdapat input input yang dibutuhkan oleh subsistem on farm. 
  • KETERKAITAN SUBSISTEM ON FARM  DENGAN SUBSISTEM HILIR
Subsistem on farm memiliki keterkaitan yang nyata dengan subsistem hilir, karena subsistem hilir memerlukan produk untuk diolah dan diperdagangkan dari subsistem usaha tani (on farm). Jadi subsistem hilir memerlukan produk (buah salak) untuuk diolah dan dipasarkan dan subsistem on farm memerlukansubsistem hilir untuk mengolah dan memasarkan produknya yaitu berupa buah salak.
  • KETERKAITAN DENGAN SUBSISTEM PENUNJANG
Ketiga subsistem tersebut memiliki keterkaitan yang nyata dengan subsistem penunjang, karena subsistem penunjang merupakan jasa layanan pendukung untuk memperlancar aktivitasnya. seperti modal akan membutuhkan subsistem penunjang seperti lembaga keuangan. Untuk melakukan suatu budidaya pastinya  akan membutuhkan subsistem penunjang berupa transportasi. Seperti pada buah salak membutuhkan mobil untuk memasarkan produknya.